Rambut Rontok karena Patah? Batang Rambut Rapuh dan Kering adalah Penyebabnya!

Desember 29, 2025

Banyak orang mengira rambut rontok selalu berasal dari akar. Padahal rambut yang patah pada bagian tengah batang juga dapat membuat jumlah rambut yang berjatuhan terlihat lebih banyak dari biasanya. Rambut yang patah disebabkan oleh kondisi batang rambut rapuh dan kering. 

Batang rambut yang kering sudah kehilangan elastisitasnya, sehingga mudah pecah dan sulit untuk tumbuh panjang dengan sehat. Jika dibiarkan, rambut lama-lama terlihat semakin menipis. Untuk mengatasi rambut rontok akibat patah, pahami terlebih dahulu sumber masalahnya agar Anda dapat memberi nutrisi yang tepat pada batang rambut.

Baca juga: Cara Merawat Rambut Agar Sehat dengan Essential Oil

Pahami Perbedaan Rambut Rontok dari Akar dan Rambut Patah

Rambut rontok dari akar atau shedding adalah jenis kerontokan yang terjadi pada folikel rambut. Hal ini terjadi karena rambut memiliki siklus pertumbuhan, dimana ada fase istirahat sehingga rambut akan rontok secara natural. 

Rambut rontok karena patah atau breakage adalah jenis kerontokan yang terjadi di batang rambut. Biasanya rambut putus atau patah di tengah batang disebabkan oleh batang rambut rapuh dan kering. Seseorang dengan rambut rapuh dan kering biasanya terlihat kusut, bercabang, dan semakin menipis. 

Ada berbagai macam penyebab rambut patah, antara lain: 

  • Paparan panas berlebih seperti hair dryer, catokan, dan curling iron.
  • Bahan kimia seperti bleaching, pewarnaan, dan pelurusan.
  • Kurang nutrisi penting pada batang rambut.
  • Gesekan yang agresif.
  • Paparan sinar matahari dan polusi.

Pada kondisi rambut patah yang parah, rambut bisa terlihat seperti tidak bertambah panjang karena selalu patah sebelum mencapai panjang yang diinginkan.

Jika rambut rapuh dan kering tidak segera dirawat rambut akan semakin tidak kuat menopang dirinya sendiri dan mudah patah sebelum mencapai panjang yang optimal.

Nutrisi Intensif untuk Batang Rambut yang Kuat

Agar rambut kembali kuat dari batangnya, nutrisi yang tepat adalah kuncinya. Salah satu bahan yang dikenal efektif untuk memberikan kekuatan pada batang rambut adalah Arginine, yaitu asam amino yang merupakan komponen utama struktur keratin rambut.

Ada beberapa manfaat Arginine untuk batang rambut, antara lain: 

  • Membantu memperkuat batang rambut dari dalam.
  • Mengurangi risiko patah saat disisir atau di-styling.
  • Mendukung suplai nutrisi ke batang rambut agar tumbuh tebal dan sehat.

Tidak hanya itu, Arginine juga mendukung kelenturan batang rambut sehingga rambut tetap fleksibel saat mengalami tarikan atau penataan. Dengan begitu, rambut dapat bertahan dari kerusakan mekanis sehari-hari dan tampil lebih sehat serta berkilau alami.

Baca juga: Baca juga: Rambut Rontok Pada Wanita, Ini Penyebab Umum dan Tips Pencegahannya

Solusi Rambut Rapuh dan Kering: L’Oréal Paris Elseve Aminexil Anti Hair-Fall Serum

 

LOREAL Elseve Aminexil Anti HairFall Serum

Jika Anda mengalami kerontokan akibat patah, coba gunakan produk yang bekerja langsung pada batang rambut sambil memperkuat bagian akar seperti L’Oréal Paris Elseve Aminexil Anti Hair-Fall Serum

Produk ini adalah solusi lengkap yang efektif melawan kerontokan karena mengandung 2 bahan aktif yang sangat bermanfaat, yaitu:

  1. 1.5% Aminexil yang membantu menjaga kekuatan akar rambut agar tidak mudah tercabut.
  2. Arginine yang memberi nutrisi intensif untuk batang rambut dan mengurangi kerusakan patah

Aplikasikan L’Oréal Paris Elseve Aminexil Anti Hair Fall Serum langsung ke kulit kepala dan batang rambut setelah keramas saat rambut sudah kering. Dengan pemakaian rutin, Anda bisa bisa mengurangi rambut rontok akibat patah, sehingga akan terlihat lebih tebal dan kuat. 

Dapatkan L’Oréal Paris Elseve Aminexil Anti Hair-Fall Serum serta produk L’Oréal Paris lainnya di website L’Oréal Paris Indonesia, marketplace, atau drugstore terdekat. 

Sumber:

[1] Akin Belli, A., Altunisik, D. D., Ergin, C., & Sahin, S. (2020). Hair shaft disorders and hair breakage. Journal of Cosmetic Dermatology, 19(5), 1082–1089. https://doi.org/10.1111/jocd.13246